Thursday, October 22, 2009

Ku genggam erat amanah ini

Aku terkejut
tatkala namaku diumumkan menang dalam pertarungan itu
ku jeling lawanku
ku lihat dia sedih
aku tertanya
mengapa pertarungan ini begitu penting
hinggakan aku dan kawan karibku menjadi lawan
owh
baru aku sedar
aku akan jadi pejuang untuk kawan2ku
dan lawan yang aku kalahkan itu

Namun
layakkah aku
aku tak punya apa2
pidato tak tahu
bercakap hentam keromoh
hensome pun tak sangat
lawa apatah lagi
namun ku tekad langkahku
aku ingin jadi pejuang kepada kawan2ku dan lawan yang aku kalahkan itu

Ya Allah
beginikah realitinya
kini aku seakan tidak mampu menggenggamnya
walaupun dulu kufikirkan mudah
aku seakan hilang kuasa dan upaya
namun
demi kawan2ku dan lawan yang aku kalahkan itu
aku mesti terus meluru
untuk mengecapi hasratku dulu

Ku sedar
tak semua yang kulakukan menjadi
kawan2ku dan lawanku itu pun akui
aku tak sehebat Nabi
tak pula aku ingin menjadi Wali
cukuplah sekadar aku berada disini
mencari dan terus mencari erti sebuah perjuangan hakiki

Aku tak boleh menoleh lagi
aku harus teruskan perjalanan ini
tak mengapalah kalu sebelum ini aku sedikit TERLARI
aku mesti pantas berlari kembali
mengejar erti perjuangan yang ku cari
sewaktu namaku bergema di Dewan Canselor yang aku kagumi

Nah
sekaranglah masanya
untuk aku buktikan pada mereka
walau seberat gunung kan ku julang
walau luasnya laut kan ku renang
walau mentari tak hasilkan bayang
walau langit bertukar perang

Demi amanah ini
ku kerahkan segala kudrat dan kuasa yang diberi
kerna ku tahu Ya Rabbi
ku harus genggam erat amanah ini